Title: Still You || Chapter.2
Cast: -Lee DongHae
-Lee HyukJae a.k.a EunHyuk
-Kim HyeRa
-Other Cast
-Lee HyukJae a.k.a EunHyuk
-Kim HyeRa
-Other Cast
Genre: Romamce, Friendahip
Author: Nindda Kim
Disclamer: Semua cast milik tuhan
Tapi cerita ini murni milik saya. So dont bash me!
Tapi cerita ini murni milik saya. So dont bash me!
nb: sebelumya ff ini pernah aku publish diwp aku ninddakim.wordpress.com nn
“Aku akan merindukan mu chagiya.” Kata EunHyuk setelah akhirnya HyeRa keluar dari dalam mobilnya.
“Hati-hati dijalan.” HyeRa melambaikan tangannya dari luar mobil kearah EunHyuk. EunHyuk pun membalasnya dengan senyuman manisnya, lalu memutar setir mobilnya meninggalkan HyeRa.
EunHyuk terus menatap kaca sepion mobilnya yang menampilkan wujud kekasihnya yang semakin lama semakin mengecil. Seakan ia masih ingin berada disamping yeoja itu.
EunHyuk mengernyitkan dahinya ketika mendapati seseorang yang baginya familiar tengah berjalan disisi jalan yang ia lewati. Walaupun EunHyuk hanya melihat punggungnya, tapi namja itu yakin jika orang itu adalah sahabatnya.
“Apa yang kau lakukan disini DongHae-ah?” Tanya EunHyuk ketika berhasil membuat DongHae menghentikan aktifitas berjalannya setelah EunHyuk memanggilnya.
“Aku baru saja membeli makanan hyung. Lagi pula stok makanan kita di apartement sudah habis. Yah sambil mencari udara segar.” EunHyuk hanya menangguk ria mendengar perkataan DongHae.
“Begitu rupanya. Aku pikir kau mencari ku.” DongHae tersenyum getir menanggapi perkataan EunHyuk yang dirasanya sangat tidak lucu itu. Tapi namja bernama EunHyuk itu malah tertawa dengan ria-nya.
“Ahh kau ini. Kenapa tidak menawari ku masuk agar pulang bersama eoh?” Ucap DongHae lalu masuk kedalam mobil EunHyuk tanpa izin dari pemiliknya.
EunHyuk memamerkan gummy smile-nya tatkala telah menyadari DongHae kini telah terduduk manis dikursi mobil tepat disamping ia duduk.
“Kau mau pulang dengan ku?” Tanya EunHyuk dengan polosnya.
“Tentu saja!!.. pffttt” Jawab DongHae datar, sedatar datarnya. Kenapa namja yang sudah menjadi sahabatnya lebih dari 10 tahun ini selalu seperti ini, selalu membuatnya kesal dengan pertanyaan-pertanyaan polosnya. -_-
“Kajja!” EunHyuk langsung menginjak gas mobilnya. DongHae meliriknya sebentar, sebelum akhirnya ia menanyakan sesuatu pada EunHyuk, sesuatu yang menurutnya juga tidak terlalu penting.
“Hyng!” DongHae memanggil EunHyuk dengan tatapan yang terus mengarah ke jalan kota Seoul.
“Ne?”
“Apa aku boleh bertanya sesuatu?”
“Tentu saja!”
“Mmmmm… Apa saja yang kau lakukan saat berkencan?” Tanya DongHae dengan nada pelan. Ia tidak tau akan respon EunHyuk ketika mendengar pertanyaanya. Ia berharap namja itu tidak menertawainya lagi.
“Hahaahaaahaa…” Tawa EunHyuk pecah ketika DongHae selesai berbicara. Sementara DongHae hanya mendecak sebal melihat perbuatan EunHyuk. ‘Dia selalu seperti itu’ Batin DongHae dalam hati’
“Yang aku lakukan tentu saja banyak. Kau akan mengetahuinya sendiri ketika kau melakukannya DongHae-ah.” Jawab EunHyuk setelah menghabiskan tawanya. Tatapannya masih fokus ke depan jalan yang mereka lalui.
“Bagaimana mungkin. Sebelumnya aku belum pernah berkencan dengan yeoja, hyung. Setiap kami pacaran, aku tidak pernah mengajaknya untuk berkencan. Sekarang saja aku tidak punya yeoja chingu, bagaimana mungkin aku mencobanya.” DongHae mampak lesu saat menjelaskan hal itu kepada EunHyuk. EunHyuk hanya mengangguk mengerti dengan apa yang dikatakan oleh sahabatnya itu.
“Percayalah DongHae-ah. Tuhan akan memberikan mu gadis yang baik.”
–
‘Every single day I try
Jeongmal geoui da wass-eo
We get closer to a good time
Silyeondeul-e Say goodbye
Oh!’
Jeongmal geoui da wass-eo
We get closer to a good time
Silyeondeul-e Say goodbye
Oh!’
Dengan malas namja yang kini masih memejamkan matanya langsung menyambar ponselnya dan memencet tombol ‘Stop’ dilayarnya.
“Arrrggghhh.. Kenapa cepat sekali. Perasaan aku baru saja memejamkan mataku tadi.” Namja itu meracau sembari menggeliatkan tangannya yang berotot itu. /Author mimisan/ o.o
“Kau sudah bangun rupanya. Kajja kita sarapan!!” DongHae melirik EunHyuk sekilas. Entah sudah sejak kapan namja itu masuk kekamarnya tanpa seijin sang pemilik kamar itu terlebih dahulu.
“Ne, kau berangkat duluan saja! Lagi pula hari ini aku hanya mendapat 2 bidang study.” EunHyuk mengangguk mengerti, lalu pergi meninggalkan DongHae yang masih nyaman dalam posisinya saat ini.
“Aku baru ingat jika hari ini aku hanya ada 2bidang study, lalu kenapa aku tidak melanjutkan tidurku saja.” DongHae kembali menjatuhkan tubuhnya dikasur empuknya dan melanjutkan tidur nyenyaknya.
–
Tidak lama setelah DongHae memejamkan matanya, namja itu merasa ponselnya kembali berdering. Dengan malas ia mengangkat telfon itu.
“Yoboseo?. Siapa disana?. Kenapa anda berani sekali mengganggu tidurku eoh?” Ucap DongHae dengan mata yang masih tertutup rapat.
“Mwoya? Jinjja?” DongHae langsung terbangun dari tidurnya dan kini matanya telah membulat sempurna saat KyuHyun mengatakan jika pelajaran hari ini berjalan seperti biasa.
Dengan tergesa-gesa DongHae langsung melangkahkan kakinya menuju kamar mandi, bahkan namja itu hanya menyikat gigi dan mencuci mukanya. :3
“Aaaa… Waktunya hanya tersisa 10menit lagi.” DongHae melirik jam yng berada didinding kamarnya, lalu menyambar tasnya dan segera pergi.
Namja itu langsung bergegas berlari setelah keluar dari mobilnya. Dan pergi menuju kelasnya. Dia berharap jika dosennya belum masuk ketika ia sampai dikelasnya.
DongHae menghela nafasnya panjang saat doannya benar-benar terkabul. Dosen itu belum masuk ke kelasnya. Dengan nafas yang belum teratur DongHae menghampiri KyuHyun yang kini tengah memaikan psp kesayangannya itu.
“Bagaimana apa kau lelah?” Tanya KyuHyun setelah memencet tombol ‘pause’ di psp yang sedari tadi dimaninnkannya.
“Tentu saja, bodoh.. huhhh” DongHae menjawabnya dengan suara yang tidak beraturan.
“Hehee aku sengaja membuatmu berolah raga pagi ini. Bagaimana?” DongHae mengernyitkan dahinya saat mendengar ucapan KyuHyun. ‘Apa maksud evil ini?’.
“Pasti kau sangat lelah kan? Maka dari itu aku akan mengajakmu minum. Kajja!” Jelas KyuHyun dengan senyuman evil miliknya. DongHae yang kini tau apa maksud perkataan KyuHyun hanya menatap KyuHyun dengan sengit. Ternyata evil ini hanya mengerjainya untuk datang dengan alasan tidak ada bidang study yang dikurangi hari ini.
“Dasar evil. Apaun dan dimanapun tetapsaja evil.” Cibir DongHae dengan wajah sebalnya. Sementara KyuHyun hanya terkekeh tanpa dosa menanggapi perkataan DongHae.
“Kajja hyung!! Kita masih punya waktu 1,5 jam untuk bersenang-senang.” KyuHyun menarik lengan DongHae. DongHae pun hanya menurutinya dengan malas.
—
“Kau mau minum apa hyung?. Aku yang akan membayar semuanya.” Tanya KyuHyun kepada DongHae. Kini mereka tengah terduduk santai di kedai kopi yang berada tidak terlalu jauh Universitas yang mereka tempati.
“Aku mau soju!” KyuHyun membelalakan matanya ketika DongHae dengan lantang mengatakan hal itu.
“Shireo. Aku tidak akan membiarkan mu mabuk sebelum jam pelajaran hyung!!” Protes KyuHyun yang merasa tidak setuju dengan pernyataan namja yang kini tengah terduduk dihadapannya.
“Ne, evil-ssi. Aku juga tidak akan mungkin melakukannya. Terimakasih telah mengkhwatirkan ku. Hehee” DongHae menjawab ucapan KyuHyun diiringi dengan tawaan garingnya.
“Selamat pagi tuan. Ada yang bisa saya bantu?” Seorang yeoja datang ketempat yang DongHae dan KyuHyun tempati sambil membungkukan tubuhnya. Sepertinya ia pelayan di kedai ini.
“Aku mau chapuccino cream dua cangkir!” Pelayan itu menulis apa yang baru dikatakan oleh KyuHyun. Sementara DongHae hanya menatap yeoja itu denga intens.
“Tolong tunggu sebentar. Pesanan anda akan segera datang!” Yeoja itu tersenyum sebelum akhirnya melangkah pergi meninggalkan KyuHyun dan DongHae.
DongHae masih menatap yeoja itu sampai akhirnya yeoja itu sudah tidak terlihat lagi. KyuHyun hanya menatap DongHae dengan terheran-heran mendapati tingkah laku DongHae yang benar-benar menurutnya sangat aneh.
“Apa yang terjadi padamu hyung?” KyuHyun melambai-lambaikan tangannya didepan wajah DongHae. DongHae yang baru menyadarinya langsung menghentikan aktifitasnya.
“Anio. Aku hanya seperti pernah bertemu gadis tadi sebelumnya.”
*DongHae POV*
“Anio. Aku hanya seperti pernah bertemu gadis tadi sebelumnya.” Aku menjawab pertanyaan KyuHyun. Sementara KyuHyun hanya mengangguk mengerti.
Yang benar saja aku bertemu dengan gadis itu lagi. Dia masih tetap terlihat cantik dengan pakaian kerja seperti itu. Hanya saja dia terlihat lebih dewasa, berbeda drastis saat aku pertama kali bertemu dengannya yang terlihat seperti anak-anak.
“Ini tuan pesanannya. Selamat menikmati.” Ucapan gadis itu memecahkan lamunanku, tentu saja melamuninya. Entah sudah sejak kapan dia sudah meninggalkan kami. Aku kembali merutuki diriku, kenapa aku membuang-buang waktu yang sebenarnya sudah ku rancang sejak kemarin saat berharap bisa bertemu dengan gadis ini lagi. Sekarang lihatlah, waktu itu terbuang sia-sia.
Setelah aku dan KyuHyun menghabiskan waktu kurang lebih 1 jam di kedai ini, ya sekedar berbincang-bincang mengenai mata-mata pelajaran yang akan dibahas nanti, padahal KyuHyun selama berbincang hanya berfokus pada benda keagungannya yang tak lain adalah psp-nya. /?/
Akhirnya kami memutuskan untuk kembali ke kampus kami. Sebelum pergi tidak lupa KyuHyun membayar minuman kami ke meja kasir yang berada di kedai kopi itu.
Manik mataku kembali menangkap sosok itu, sosok yang benar-benar bisa membuat ku melupakan semuanya. Sosok yang bisa membuat desiran darahku mengalir tidak normal dari biasanya. Ahh.. aku tau itu berlebihan. Tapi itulah yang aku rasakan saat menatapnya.
“SeolBi-ah bisakan kau membantuku mengantarkan minuman ini ke meja no.3 yang berada diluar!!.” Gadis itu menghentikan aktifitas mengelap meja yang hampir sama bentuknya satu sama lain. Lalu pergi ke menuju orang yang baru saja memanggilnya.
‘Ternyata namanya SeolBi’ Batinku, nama yang indah, sama seperti pemiliknya.
“Ya hyung!! Apa lagi yang kau lakukan eoh?” Aku tersentak ketika KyuHyun menepuk bahuku. Dan saat aku akan kembali mengalihkan pandangan ku ke arah gadis itu, ternyata gadis itu sudah menghilang dari tempatnya.
“Ah.. Ne, ayo kita pulang.” Aku langsung pergi meninggalkan kedai itu KyuHyun ikut melangkah tak jauh dibelakang.
Perasaan ku kali ini benar-benar terasa aneh. Yang pertama-tama ingin aku tanyakan saat bertemu gadis itu adalah ‘Apa kau mengingat ku?’. Dan pertanyaan itu kembali memenuhi benakku. Mungkin lain waktu aku bisa lebih lama bertemu dan mengobrol dengnnya.
*EunHyuk POV*
Aku kembali menatap layar ponselku yang sepenuhnya menampilkan foto ku bersama yeoja chingu ku, Kim HyeRa. Aku sangat mencintainya, sangat menyanginya. Kami sudah menjalin status berpacaran kami sejak 2tahun lalu. Cukup lama bukan?
Dia adalah gadis yang baik, cantik, pintar, dan yang pasti dia sangat sempurna dimataku. Dan yang membuatku semakin mencintainya adalah karena kepribadiannya yang benar-benar baik dan mandiri.
Bisa dibilang dia adalah anak dari keluarga kelas atas, karena perusahaan milik keluarganya memiliki penghasilah paling besar di Seoul. Tapi gadis ini mengcukupi kebutuhan sehari-harinya dan biaya sekolahnya dengan uang hasil kerja-nya sendiri. Dia tidak pernah mau menggunakan uang yang diberikan oleh keluarganya untuk biaya kehidupannya, gadis itu hanya menabung uang-uang itu. Dia pernah bilang jika ia lebih nyaman hidup seperti itu.
“Siapa gadis itu?” Pertanyaan JongWoon memecahkan lamunan ku yang sedari tadi berpihak pada HyeRi.
“Dia yeoja chingu ku hyung.” Aku menjawabnya dengan senyuman. Aku selalu merasa senang ketika mengatakn hal itu kepada siapa pun.
“Jinjja?. Mmmm.. neomu yeppeo!!” Aku terkekeh mendengar pernyataan dari JongWoon hyung. Semua tau jika dia itu cantik.
“Tentu saja.” Jawab ku dengan senang menyetujui apa yang baru saja dikatakan teman seperguruan ku.
“Kau hebat bisa mendapatkannya Lee HyukJae!! Kalian juga terlihat sangat serasi.” JongWoon hyung menepuk pundakku pelan. Dia terlalu berlebihan menyebut ku hebat. Tapi jika dia menyebut ku hebat atas dasar bisa mendapatkan HyeRa, aku malah merasa jika aku adalah orang terhebat di dunia.
“Kami akan melangsungkan pertunangan bulan depan. Dan aku harap kau menghadirinya hyung.” Aku memang sudah merencanakan hal itu dengan HyeRa. Dan JongWoon hyung termasuk orang yang beruntung. Karena dia yang pertama kali ku beritahu soal pertunangan ku. Padahal DongHae saja yang tinggal satu atap bersamaku belum mendengar rencana ini.
“Jeongmal?. Tanggal berapa?. Tentu saja aku akan menghadirinya EunHyuk-ah.”
“Untuk saat ini aku belum merencanakan tanggal dan jam-nya. Tapi aku berharap semuannya akan berjalan lancar nanti.” Aku menjawab pertanyaan JongWoon hyung semabri memamerkan senyuman ku kearahnya.
-TBC-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar